Search

Mar 25, 2015

Sadness Limits


Pernah ga sih kalian ngerasa capek banget? rasa-rasanya banyak banget ada hal-hal yang berebut buat stay di otak kita, di pikiran kita? Kadang kita suka marah-marah ga jelas, kadang juga ga mood ngapa-ngapain, bahkan sampe nangis sendirian saking gabisa nahan rasa capek oleh berbagai macam hal yang lari-lari di otak kita.

Semakin bertambahnya usia, kita jadi dituntut untuk semakin dewasa, lebih ke tuntutan dari diri sendiri yang maksa kita buat ga cengeng dan berdiri di atas kaki kita sendiri untuk handling berbagai macam masalah yang kita hadapi. Curhat ke teman? hmmm... makin gede tingkat kepercayaan kita ke orang lain jadi makin minim, eventho our BFF.

Dulu jaman masih teenagers, waaah dikit-dikit bawaannya pengen curhaaaat mulu, bahkan ga tanggung-tanggung curhatnya ke radio coba? Hahaha... itu salah satu keindahannya masa remaja guys, kalo udah masuk ke dunia industri, oh no no no.... you don't have a time to find a shoulder to cry on.. hiks..

Waktu jaman sekolah atau kuliah dulu, batas stress itu ya karena tugas yang dikasih guru atau dosen. Apa-apa dikit bilangnya stress, kadang-kadang kalo dipikir lagi statement yang dikeluarin itu ga penting, such as:

"Aduh gila stress banget gue, printer rusak dan mesti ngeprint tugas di luar, gue udah telat ngampus!"
"Aduh stress banget ini bisa mati gue! UAS besok dijaga sama dosen A, ga bakal bisa nyontek nih!"
"Stress! mau mati aja deh! besok ada tes interpreter di kampus, gue belum siaaap!"

Well, kalo diinget-inget dan dibandingin sama stress yang kita alami di dunia industri ataupun di kehidupan yang sebenarnya, yang kaya gitu mah, NOTHING!!


Yup! karena masa muda adalah masanya berdrama! hahahahaha...

Begitu juga dengan batas kesedihan yang berbeda drastis, saat segalanya masih dibiayai ortu dan bisa kuliah dengan tenang. Kalopun ngambil freelance job saat libur kuliah, paling juga dipake buat nambah-nambah uang jajan atau sekedar nambahin koleksi buku. Kalo dibandingin sama sekarang, life was pretty easier.

Kesedihan menurut kita versi teenagers adalah:
1. Ga ketemu gebetan sehari.
2. Ga dikasih uang jajan karena bandel
3. Dikasih nilai D sama dosen
4. Ga bisa nonton konser band yang kita suka
5. Ga diijinin keluar sampai larut malem sama ortu



Dan masih banyak lagi kesedihan-kesedihan yang sebenarnya kalo dipikir kembali, oh well.... sekarang itu semua rasanya bisa gue handle kalo dibandingin sama dunia gue saat ini, dunia orang dewasa yang penuh dengan kemunafikan dan kepura-puraan. Hmmm.. pura-pura tangguh!



Dulu itu yaaa apa-apa dikit sedihnya lebay, dengerin musik seharian yang isinya lagu-lagu galauuuu... duh ah jadi keinget masa-masa lebay hahaha...

Ketika udah masuk ke dunia industri, which is kita harus survive untuk segala jenis tekanan-tekanan, entah itu di dunia kerja ataupun di lingkungan. Sedih yang kita rasain, totally different! Sangat!
Sekarang tergantung dengan gimana kita menyikapi kesedihan itu sendiri, apakah dengan pura-pura wise, atau pura-pura tangguh lagi? well dunia orang dewasa memang penuh dengan kepura-puraan. That's it! and it's true!

Kadang, gue kangen banget masa-masa dimana batas kesedihan gue cuma sekedar karena gabisa nonton konser band favorite gue. Dunia yang penuh akan hal-hal mellowdramatic tentang kesedihan-kesedihan kecil tapi kita masih berani jujur untuk ngaku kalo kita lagi sedih, that we can't handling our tears and really need a shoulder to cry on, eventho' hal-hal yang bikin sedih itu salah satunya cuma karena kehabisan buku edisi terbatas. At least kita berani jujur, bukan pura-pura tangguh seperti sekarang ini.

Jadi, buat kalian yang batas kesedihannya cuma sebatas ga bisa nonton live konsernya ONE Direction ataupun Katy Perry. you're lucky!

Karena masih banyak orang-orang yang sedih di dunia ini karena hal yang lebih serius tapi dunia menuntut mereka untuk tetap tangguh, bahkan ga ngasih waktu buat mereka untuk sekedar nangis.

Batas kesedihan setiap orang akan berbeda, tergantung bagaimana cara kita menyikapi kesedihan itu.

Even the most cheerful person, have their happy limits :)